6 Fakta Terkini Perang Rusia Vs Ukraina , Respons PBB-Minyak
1. Lokasi Pertempuran Terbaru DiPokerAMPM
Kedua pasukan terus menelpon (+6281808839128) untuk melancarkan baku tembak di beberapa wilayah, salah satunya adalah ibukota Ukraina, Kyiv. Dalam laporan terbaru CNN International, sebuah monumen Holocaust dan klinik kesehatan di ibukota itu diserang roket pada hari Selasa malam waktu setempat.
Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah militer Rusia memperingatkan "serangan presisi tinggi". Moskow meminta warga sipil di dekatnya untuk melarikan diri.
Selain di Kyiv, pertempuran dahsyat lainnya terjadi di Kharkiv. Pasukan Rusia dilaporkan melakukan aksi pengeboman untuk memuluskan aksinya memasuki kota itu.
Dengan menguasai Kharkiv, AFP melaporkan bahwa Rusia dapat dengan mudah semakin masuk ke wilayah Selatan negara itu. Terbaru, tentara terjun payung juga dikabarkan sudah mendarat di wilayah itu.
"Pasukan lintas udara Rusia mendarat di kota kedua Ukraina, memicu pertempuran langsung dan berkelanjutan," kata militer Ukraina.
2. Respon Terbaru AS, UE dan PBB
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "diktator" dalam pidato kenegaraan tahunannya di Kongres AS, Selasa malam waktu setempat. Ia mengatakan Rusia menghadapi isolasi ekonomi dan diplomatik yang melemahkan.
Dari Eropa, Uni Eropa (UE) kembali menjatuhkan sanksi baru yakni melarang media pemerintah Rusia RT dan Sputnik menyiarkan di blok Benua Biru tersebut. Di forum internasional, PBB mengatakan akan mengadakan dengar pendapat publik pada 7 dan 8 Maret atas tuduhan "genosida" Ukraina oleh Rusia pasca serangan ini.
Selain itu, dari sektor swasta, serangkaian perusahaan Barat mengumumkan bahwa mereka mengurangi skala bisnis dengan Rusia. Ini termasuk tiga perusahaan pelayaran dan perusahaan energi terbesar di dunia seperti Eni, ExxonMobil dan Boeing.
3. Rusia Balas Sanksi dan Siagakan Nuklir
Rusia sendiri telah membalas hukuman Barat dengan melarang wilayah udaranya untuk dilintasi negara-negara yang menjatuhkan sanksi ekonomi. Selain itu, pemerintah Rusia juga menempatkan senjata nuklir mereka dalam posisi waspada.
Untuk langkah lainnya, negeri itu mulai memblokir saluran TV independen dan stasiun radio yang dianggap memberikan siaran secara liberal. Ini untuk memperketat informasi terkait berita perang.
4. Harga Minyak
Harga minyak melonjak melewati US$ 110 per barel pada Rabu. Sementara itu, Perusahaan Nord Stream 2 yang berbasis di Swiss bangkrut setelah Jerman menghentikan pipa gas menyusul serangan Moskow. Anak perusahaan Eropa dari Sberbank Rusia juga bersiap untuk memasuki kebangkrutan.
5. Jumlah Korban Tewas dan Mengungsi
Badan Pengungsi PBB atau UNHCR mengatakan lebih dari 677.000 orang telah meninggalkan Ukraina sejak serangan yang dilancarkan Moskow. Sementara itu, laporan badan PBB lainnya menyebut setidaknya 136 orang, termasuk 13 anak-anak, tewas di Ukraina sejak serangan dimulai.
Kementerian Dalam Negeri Ukraina melaporkan angka yang lebih tinggi pada hari Minggu, mengatakan 352 warga sipil tewas dan 1.684 terluka sejak invasi Rusia.
6. Update Dialog Damai Rusia-Ukraina
Pejabat dari kedua negara bertemu pada hari Senin untuk pertama kalinya sejak invasi dimulai. Media pemerintah Rusia melaporkan bahwa putaran kedua pembicaraan akan terjadi Rabu ini. Dalam informasi terbaru, outlet media Ukraina, Glavkom, mengatakan bahwa kedua pihak memiliki keinginan yang masih didiskusikan dengan serius.
"Rusia menuntut Ukraina berkomitmen untuk menandatangani status netralitasnya di tingkat parlemen dan menyelenggarakan referendum mengenai masalah ini," ujar seorang delegasi Ukraina kepada media itu.
"Selain itu, pihak Rusia menuntut Ukraina mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk di perbatasan administratif wilayah yang bersangkutan dan membatalkan tuntutannya agar Krimea dikembalikan ke Ukraina."